Friday, September 20, 2024
No menu items!
No menu items!
HomeHealthMengenal Esofagus Barrett - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Mengenal Esofagus Barrett – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Esofagus Barrett adalah kondisi medis di mana jaringan yang melapisi pada bagian bawah esofagus mengalami perubahan menjadi mirip dengan jaringan yang melapisi usus kecil. Kondisi ini sering kali terkait dengan penyakit refluks asam kronis dan dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, dan juga pengobatan Esofagus Barrett.

Apa itu Esofagus Barrett?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Esofagus Barrett (Barrett’s esofagus) ini sendiri adalah suatu kondisi rusaknya lapisan dinding saluran yang menghubungkan mulut dan lambung atau yang disebut kerongkongan (kerongkongan) akibat refluks asam lambung. Cairan asam ini menyebabkan lapisan esofagus menjadi jauh lebih tebal dan merah. Sebagai informasi, antara kerongkongan dan lambung terdapat katup yang peranannya cukup penting yaitu sfingter esofagus bagian bawah (LES). 

Fungsi katup ini adalah mencegah isi lambung, termasuk asam lambung, lalu ini akan naik kembali ke kerongkongan. Namun, adanya kondisi tertentu yang melemahkan atau bahkan merusak LES pada akhirnya membuat LES tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mencegah naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan . Kondisi ini disebut juga GERD atau juga penyakit refluks asam lambung.

Pada beberapa orang, GERD ini dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel yang melapisi esofagus bagian bawah sehingga memicu esofagus Barrett. Esofagus Barrett berpotensi menjadi esophageal adenocarcinoma (EAC) yang memiliki angka kematian sangat tinggi sehingga perlu cepat ditangani.

Penyebab Esofagus Barrett

  • Refluks Asam Kronis: Refluks asam adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke esofagus secara teratur. Paparan terus-menerus terhadap asam lambung ini dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus dan memicu perubahan jaringan menjadi jaringan mirip usus.
  • Hernia Hiatal: Hernia hiatal adalah kondisi di mana bagian atas lambung bergeser ke atas melalui bukaan diaphragma ke dada. Ini dapat menyebabkan peningkatan risiko refluks asam dan perkembangan Esofagus Barrett.
  • Merokok: Merokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam perut, yang dapat memicu refluks asam dan berkontribusi pada perkembangan Esofagus Barrett.
  • Obesitas: Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko refluks asam dan Esofagus Barrett.
  • Kemungkinan Faktor Genetik: Faktor genetik juga mungkin memainkan peran dalam perkembangan kondisi ini, meskipun hubungannya belum sepenuhnya dipahami.

Gejala Esofagus Barrett

  • Refluks Asam: Gejala refluks asam, seperti nyeri dada, rasa terbakar di dada (heartburn), dan rasa pahit di mulut, sering terjadi pada penderita Esofagus Barrett.
  • Disfagia: Disfagia atau kesulitan menelan dapat terjadi karena perubahan pada esofagus yang terjadi dalam Esofagus Barrett.
  • Sakit Tenggorokan atau Batuk: Rasa sakit atau ketidaknyamanan di tenggorokan serta batuk kronis juga dapat terjadi pada beberapa penderita.
  • Pendarahan: Pendarahan yang terjadi karena erosi atau luka pada esofagus dapat menyebabkan gejala seperti muntah darah atau feses yang berdarah.
  • Regurgitasi: Regurgitasi atau sensasi makanan yang naik kembali ke tenggorokan setelah dimakan juga dapat terjadi pada beberapa penderita.

Diagnosis Esofagus Barrett

  • Endoskopi: Endoskopi adalah prosedur di mana dokter memasukkan alat yang disebut endoskop melalui mulut dan ke esofagus untuk memeriksa jaringan esofagus secara langsung. Ini adalah cara paling akurat untuk mendiagnosis Esofagus Barrett.
  • Biopsi: Selama endoskopi, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis di laboratorium guna memeriksa perubahan seluler yang mungkin menandakan Esofagus Barrett.
  • Tes Manometri: Tes manometri dapat dilakukan untuk mengukur tekanan di esofagus dan memeriksa apakah ada dismotilitas esofagus atau gangguan lain yang mungkin terkait dengan kondisi ini.

Pengobatan Esofagus Barrett

  • Pengobatan Refluks Asam: Pengobatan utama untuk Esofagus Barrett adalah mengendalikan refluks asam. Ini bisa meliputi penggunaan obat antasida, inhibitor pompa proton (PPI), atau obat lain yang mengurangi produksi asam lambung.
  • Pemantauan Rutin: Penderita Esofagus Barrett mungkin perlu menjalani endoskopi secara teratur untuk memantau perkembangan kondisi mereka dan memeriksa apakah ada tanda-tanda kanker esofagus.
  • Endoskopi Terapi: Terapi endoskopik seperti ablasi radiofrekuensi atau reseksi endoskopik lapisan dalam (ESD) dapat digunakan untuk menghilangkan jaringan yang terkena Esofagus Barrett.
  • Operasi: Dalam kasus yang jarang terjadi atau ketika kondisi ini berhubungan dengan risiko kanker esofagus yang tinggi, operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh esofagus (esophagectomy).

Pencegahan Esofagus Barrett

  • Hindari Faktor Risiko: Menghindari merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari makanan atau minuman yang memicu refluks asam dapat membantu mengurangi risiko Esofagus Barrett.
  • Mengelola Refluks Asam: Pengendalian refluks asam dengan pola makan yang sehat, menghindari makanan pedas, berlemak, atau asam, serta menghindari makanan besar atau minum sebelum tidur dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada esofagus.
  • Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan rutin oleh dokter, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat refluks asam atau faktor risiko lainnya, dapat membantu mendeteksi Esofagus Barrett lebih awal dan meningkatkan peluang penyembuhan yang sukses.

Demikian ulasan tentang Mengenal Esofagus Barrett – Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya seperti yang dilansir alexistogel, semoga bermanfaat 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular