Friday, June 28, 2024
No menu items!
No menu items!
HomeHealthMengenal Lebih Jauh Nutrigenetik dan Perannya dalam Penyesuaian Pola Makan

Mengenal Lebih Jauh Nutrigenetik dan Perannya dalam Penyesuaian Pola Makan

Nutrigenetika merupakan cabang ilmu yang mempelajari peran genetika dalam menyikapi pola makan atau pola makan seseorang. Pada dasarnya nutrigenetika berasal dari gabungan beberapa bidang ilmu yaitu ilmu gizi, ilmu molekuler dan ilmu kesehatan. Untuk mengetahui informasi mengenai manfaat nutrigenetika dalam kesehatan dan penyesuaian pola makan, Anda dapat membaca artikel berikut ini.

Apa itu Nutrigenetika?

Seperti yang telah dijelaskan, nutrigenetika merupakan bidang ilmu yang mempelajari peran faktor genetik terhadap respon pola makan atau pola makan seseorang. Sebagai informasi, genetika merupakan informasi yang dimiliki oleh setiap sel makhluk hidup dan juga dapat diwariskan kepada keturunannya. Secara umum hampir semua sistem dalam tubuh manusia dikendalikan oleh protein. 

Protein-protein tersebut saling berinteraksi, baik dalam bentuk enzim, sinyal hormonal, maupun sinyal tertentu. Protein ini dikodekan oleh gen dalam inti sel tubuh. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat mempelajari genetika tubuh dan perannya dalam berbagai fungsi fisiologis, salah satunya adalah bagaimana respon gen tersebut terhadap pola makan seseorang.

Perbedaan Nutrigenomik dan Nutrigenetika

Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang molekuler dan bidang gizi melahirkan dua cabang ilmu baru, yaitu nutrigenomik dan nutrigenetika. Namun meski berasal dari cabang ilmu yang sama, nutrigenomik dan nutrigenetika adalah dua hal berbeda. Nutrigenomik berfokus pada mempelajari pengaruh nutrisi terhadap ekspresi gen. Hal ini dapat membantu seseorang memahami pengaruh status gizi dan/atau pola makan terhadap berbagai proses biologis dengan menggunakan berbagai teknik molekuler. 

Ekspresi genetik yang dimaksud dalam cabang nutrigenomik adalah respon genomik (kerusakan DNA dan telomer), transkriptomik (mRNA), proteomik , dan metabolomik (efek metabolit dari perubahan yang disebabkan oleh protein).  Ekspresi genetik ini dapat dijadikan acuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan zat gizi dengan kejadian penyakit serta mekanisme yang mendasarinya. Sedangkan nutrigenetika merupakan ilmu yang mempelajari peranan faktor variasi genetik terhadap status gizi. 

Cabang ilmu ini juga telah mempelajari bagaimana cara nutrisi berinteraksi dengan status kesehatan atau bahkan kondisi medis seseorang sesuai dengan faktor genetiknya. Beberapa uji genetik yang telah mendukung bidang nutrigenetika adalah polimorfisme nukleotida tunggal (SNP), varian nomor salinan (CNV), dan haplotipe. Secara umum nutrigenetika adalah salah satu hal yang dapat menggambarkan interaksi variasi genetik dengan lingkungan, termasuk nutrisi yang terkandung dalam makanan. 

Sedangkan nutrigenomik akan mempertimbangkan dampak asupan nutrisi terhadap ekspresi gen yang ada pada tubuh manusia. Sebab, nutrisi ini sendiri diketahui juga dapat mengaktifkan atau menonaktifkan gen. Dengan demikian, nutrigenetika berperan dalam memberikan gambaran respon individu terhadap lingkungan dan nutrigenomik akan memberikan rekomendasi pola makan yang sesuai.

Peran Nutrigenetika dalam Menyesuaikan Rekomendasi Asupan Gizi Individu

Secara umum, hubungan antara gen dan asupan nutrisi seseorang dikenal dengan istilah personalized nutrisi. Berdasarkan konsep ini, setiap individu memiliki gen yang unik dan khas untuk beradaptasi terhadap nutrisi, lingkungan, dan risiko penyakit tertentu. Salah satu contoh penerapan personalisasi nutrisi adalah penyesuaian asupan nutrisi bagi individu yang memiliki variasi gen FTO. Gen juga berperan sangat penting dalam proses metabolisme karbohidrat dan berkaitan dengan faktor risiko obesitas. 

Oleh karena itu, individu yang memiliki variasi gen FTO disarankan untuk membatasi atau mengurangi asupan makanan tinggi karbohidrat untuk meminimalkan risiko obesitas. Selain itu, salah satu contoh paling penti9ng penerapan nutrigenetika untuk menggambarkan interaksi gen dan nutrisi adalah aktivitas enzim methylene-tetra-hydro folate reduktase. Enzim MTHFR terlibat dalam metabolisme asam folat dan pemeliharaan kadar homosistein (asam amino paling penting yang ada dalam tubuh) manusia.

Gen MTHFR tertentu berhubungan dengan peningkatan kadar homosistein darah, terutama pada kondisi kekurangan asupan asam folat. Selain itu, individu dengan aktivitas enzim MTHFR yang rendah biasanya disertai dengan peningkatan kadar homosistein. Hal ini telah dikaitkan dengan peradangan dan penyakit jantung, kesulitan hamil, cacat lahir, dan potensi gangguan kemampuan detoksifikasi. Oleh karena itu, penting bagi individu dengan gen ini untuk memperhatikan asupan zat gizi mikro. 

Termasuk juga asam folat, vitamin B6, dan B12 untuk menjaga kadar homosistein. Pada saat ini telah semakin banyak penelitian di bidang nutrigenetika dan nutrigenomik yang berkaitan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit yang ada pada tubuh manusia, termasuk beberapa penyakit kronis, yang berbahaya seperti obesitas, diabetes melitus tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular. 

Nutrisi yang telah dipersonalisasi dengan sangat tentunya akan jauh lebih berguna bagi seorang dokter spesialis gizi klinis dalam memberikan rekomendasi nutrisi yang tepat kepada pasien sesuai dengan karakteristik genetik seseorang. Dapat disimpulkan juga bahwa nutrigenetika merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk membantu mengatur pola makan yang tepat sesuai dengan kondisi tubuh.

Demikian ulasan tentang Mengenal Lebih Jauh Nutrigenetik dan Perannya dalam Penyesuaian Pola Makan seperti yang dilansir alexistogel, semoga bermanfaat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular